Gunung Krakatau

Home Wisata Rekreasi

Di tengah-tengah Selat Sunda terdapat Gunung Krakatau yang mudah dicapai, dengan speedboat dari Pantai Anyer dan Carita. Gunung ini terkenal ke seluruh dunia dengan letusannya pada tahun 1883, yang kala itu terdengar hingga Australia Barat dan Kolombo. Bahkan hawa panasnya terus keluar selama seminggu kemudian dan mencapai wilayah Eropa. Gunung baru yang merupakan anak Krakatau mulai muncul di atas permukaan laut untuk pertama kalinya pada tahun 1928 silam dan masih aktif hingga kini.

Dikarenakan pemandangan dan panoramanya yang indah gunung Krakatau banyak di kunjungi oleh wisatawan nusantara maupun mancanegara untuk sekedar melepaskan lelah maupun melakukan penelitian. 

Untuk mencapai kawasan Gunung Krakatau ada beberapa titik jalur yang bisa dilalui, Bila kita berangkat dari Provinsi Banten ada beberapa pelabuhan kecil yang sering digunakan untuk perjalanan ke Gunung Krakatau seperti : Pelabuhan Marina di Carita Kabupaten Pandeglang, Pelabuhan Bay Villas – Tanjung Lesung Kabupaten Pandeglang dengan tersedia kapal cepat “Speedboat” dengan waktu tempuh kurang lebih satu jam, dengan harga kapal bervariatif, pelabuahan alternatif yang sering digunakan oleh para “Backpacker” adalah Pelabuhan Nelayan Anyer, Pasauran, Pelabuhan Sumur di Ujung Kulon, dan Pelabuhan Nelayan di Labuan dengan menggunakan perahu nelayan “Slowboat” dengan waktu tempuh sekitar 2 hingga 3 jam.

Aneka atraksi wisata yang dapat dinikmati seperti trekking (jika kondisi memungkinkan),snorkeling, parasailing, diving, dan memancing di kawasan pantainya.

---

Krakatoa Volcanic Complex lies in the Sunda Strait, consists of four islands, namely Rakata, Sertung, Panjang and Anak Krakatau. Rakata also commonly called the Big Krakatoa, while Panjang is also called the Small Krakatoa. Three first-mentioned islands is a remnant of caldera formation, and Rakata itself is a volcano that grew along with the volcano Danan and Perbuatan before the paroxysmal eruption in 1883. Volcano Krakatoa became famous in the world because gigantic eruption on August 27, 1883. One large island formed by three volcanoes, namely the Rakata basal cone and the Perbuatan and Danan andesite cone. After the eruption occurs, then the volcano Danan, Perbuatan and half of Rakata, and the small Polish island disappeared, leaving some of the new island and the rest of the formation of a caldera with a depth of 250 m and a diameter of 7 km. That’s quite amazing is that after five years passed eruption, plants and animals grow back. After 44 years there was no activity, a new eruption occurred at the center of the caldera, precisely between the crater Danan and Prbuatan on December 29, 1927, resembles a steam jet. Krakatau Volcano Complex can be reached from several points of which can be taken by sea from the port of Labuan town district on the west coast of Banten. From this port can rent motor boats or fishing vessels with a capacity of between 5 to 20 people. A good time to visit Krakatau is in the summer, between May to September from the direction of Banten and South Lampung. This volcanic complex is uninhabited, but used as objects of tourism attraction that aims for scientific research or enjoy the natural scenery.

Artikel Terkait