![]()  | 
| Ilustrasi. (Foto: TribunNews) | 
oman789 - Seorang
 peneliti masuk Islam karena anjing bermula dari ilmuwan yang ahli di 
bidang bakteri berkunjung ke Mesir untuk mengikuti anaknya yang juga 
bersekolah di sana. Ilmuwan itupun juga akhirnya bekerja di Mesir di 
bidang yang dia tekuni tersebut.
Suatu hari, ilmuwan tersebut membaca 
buku Hadits yang ada hubungannya dengan kesehatan dan saat membaca dia 
kaget serta tak percaya ketika membaca Hadits Nabi SAW. 
Dalam Hadits tersebut dituliskan sabda 
Rasulullah SAW bahwa jika ada anjing yang menjilat perkakas rumah maka 
perkakas tersebut harus dicuci sampai tujuh kali dan satu kali diantara 
yang tujuh itu haruslah dicampur dengan tanah. Membaca hal ini sang 
ilmuwan keheranan dan bertanya-tanya, pasalnya jika ada perkakas terkena
 lidah anjing memang harus dicuci, tapi apa perlu harus dicampur dengan 
tanah. Memangnya dibasuh dengan air saja tidak cukup?
Dari rasa penasaran tersebut, akhirnya 
dia berusaha melakukan praktek dengan mengambil salah satu perkakas 
rumahnya dan membiarkan perkakas tersebut dijilati anjing. Setelah itu, 
dia mencuci perkakas tersebut hanya dengan air tanpa dicampur tanah 
sampai 7 kali. Kemudian dia meneliti perkakas yang dia pikir sudah 
bersih dengan mikroskop, dilihatnya bahwa ternyata masih terdapat banyak
 bakteri, bahkan sampai jutaan diperkakas tersebut. Dari situ dia pun 
menyimpulkan bahwa mencuci hanya dengan air tidaklah cukup.
Si ilmuwan kembali mencuci perkakasnya 
sekali lagi, tetapi kali ini dicuci dengan debu. Setelah itu, dia 
menelitinya sekali lagi dengan menggunakan mikroskop. Ajaib! Setelah 
dilihat ternyata kuman atau bakteri-bakteri yang ada telah hilang 
sepenuhnya! Dari sinilah ilmuwan masuk Islam karena anjing.
Dari Penelitian Timbul Pertanyaan, Siapakah yang Memberitahukan Hal Ini Kepada Nabi Muhammad SAW?
Setelah ilmuwan tersebut menyelidiki dan
 tahu bahwa air saja tidak cukup untuk membersihkan perkakas yang 
terkena jilatan anjing, maka pertanyaan baru muncul. Darimana Nabi 
Muhammad SAW mengetahui hal tersebut? Masalahnya penemuan rahasia 
bakteri baru ditemukan pertama kali pada tahun 1822 sampai 1895 oleh 
Pasteur. Dan bukankah jauh sekali jarak tahun Nabi Muhammad SAW dengan 
Pasteur?
Dari fakta tersebut, ternyata penemuan 
Pasteur sebetulnya hanya mengulang penemuan lama dimana Nabi Muhammad 
SAW lebih mengetahuinya terlebih dahulu bahwa kuman atau bakteri dalam 
air liur anjing baru bisa bersih setelah dibasuh enam kali dan satu kali
 dengan mempergunakan debu. Lalu, siapakah yang memberikan hakekat 
ilmiah ini kepada Muhammad SAW?
Tak lain dan tak bukan sudah tentu 
jawabannya adalah Allah SWT! Allah sendirilah yang memberikan petunjuk 
tersebut kepada Nabi Muhammad dan juga segala hal yang berguna atau 
bermanfaat bagi umat-Nya. Dari kenyataan tersebut, akhirnya sang Ilmuwan
 tersebut memutuskan untuk masuk ke Islam dan menjadi muallaf bersama 
dengan putrinya di Kairo.
Subhanallah, sungguh besar memang Allah 
SWT, mungkin dari cerita ini Anda pun bisa mengambil nilai positifnya 
bahwa Allah memang luar biasa dan Ia mengutus Nabi Muhammad SAW untuk 
memberitakan segala hal yang berguna bagi umat-Nya. Inilah akhir kisah 
seorang ilmuwan yang masuk Islam karena anjing.
Sumber: www.liputanbanten.com








0 comments::
Post a Comment
Terima Kasih Atas Komentar Anda